Loading...
Wednesday, 17 September 2014

"Peace and Love" Fiction Short Story - Karangan Cerpen

Title : "Peace and Love"
Kind  : Fiction Short Story - Karangan Cerpen 
By  : Yama yam

Peace and Love 

        "Selamat pagi ya", ucap seorang laki laki yang menjemputku di pagi hari ini. Dia bernama Arel, kakak kelas sekaligus kekasih hati. Aku tersenyum malu. Kita pun berangkat sekolah bersama.
        Kita adalah sepasang kekasih yang berusaha untuk saling mengerti, memahami, dan menghargai satu sama lain. Aku mengenal baik kepribadiannya, begitupun dia sangat mengenaliku. Segala kekurangan, kita sudah berjanji untuk saling menerima satu sama lain. Inilah cinta. Kata yang pernah terucap di mulut dan hatiku. Hatiku tentram ketika melihat senyum tulusnya.
      Pagi ini, tidak pelajaran seperti biasa. Perayaan acara ulang tahun sekolah yang berlangsung sangat meriah. Banyak acara kami lalui. Namun, kami berdua tak selalu bersama. Kita kan beda kelas. Pulangnya, Arel mengajakku untuk gabung bersama 6 orang temannya untuk ke puncak bersama.    
      "Ke Puncak... Kamu pasti gak akan pernah lupain ini.", katanya.
       Aku pun menyetujuinya. Aku dan Arel bersama 3 pasangan kekasih lainnya, teman Arel. Mereka semua terlihat cocok dan romantis. Yang kukenali adalah kak Puput sama Kak Miko, Kak Dina dan Kak mutia aja. Kami memulai perjalanan. Seperti dunia ini milik kita berdelapan saja. 4 pasangan kekasih yang hang out bareng. Haha.
       Setelah 2 jam perjalanan. Kami pun sampai juga. Arel selalu menanyakan keadaanku. Over perhatian sekali, tapi aku suka.
       "Aku baik baik aja kok kak :)", kataku. Ya, aku memanggil kak.
       Tempatnya adem, sejuk, indah pokoknya. Kami pun foto selfies. Kakaknya cantik cantik. Aku juga foto berdua sama Arel. Aku terlihat sekali kaya adeknya bukan pacarnya. Haha. Lalu, kita naik deh ke puncak bersama. Perjalanan sekitar 10 menit, kita sampai di atas puncak.
      Tak kusangka, pemandangan yang indah sekali. Aku tak pernah sekagum ini akan alam. Wow. Tiba tiba, Arel berteriak keras sekali.
     "Aku cinta kamu, Key!!!!", teriaknya.
      Aku jadi malu sama kakak kakak yang lain. Eh, mereka menertawakan Arel malahan. Tapi, setelah itu kakak kakak yang lain malah ikut ikutan teriak teriak gak jelas nyebutin kekasihnya. Haha, jadi pengen teriak. Akhirnya, aku juga beraniin teriak aja.
     "Aku cinta kamu... Kak Arel!!!", teriakku.
    Kak Arel tersenyum menatapku. Aku semakin ingin terus memperjuangkan cinta ini sampai kelak di akhir takdir kisah cinta ini.


END

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP