Loading...
Wednesday, 17 September 2014

Sekolah Macam Pelajar Somplak-Fiction Short Story

Sekolah Macam Pelajar Somplak (Fiction Short Story - Karangan Cerpen By Yama Yam)
   
                                                                Sekolah Macam Pelajar Somplak

     Ceritanya nih, aku adalah siswi yang biasa saja. Gak pintar gak goblok, gak cantik gak jelek, gak terkenal gak tak terkenal amat, sedang sedang lah. Namun, aku juga punya cerita yang tak kalah menarik dengan siswa-siswa yang luar biasa seperti ketua osis, penyanyi sekolah, ataupun ketua genk terkenal di sekolah ini.
     Aku punya 6 teman hang out, punya 1 pacar lumayan dan punya 3 spikan. Hehe. Siang ini, rencananya kita bersebelas mau colut dari pelajaran sekolah ke luar sekolah melalui pagar belakang. Oh ya, aku dan 6 cewek serta pacar serta spikan adalah teman sekelas ceritanya. We are friend together.
      Rencana pun kami teruskan, karena suasana boring akan pelajaran fisika semakin membabi buta. Kami segera merambat dengan pelan menuju posko belakang (parkiran). Setelah dirasa semua aman, satu persatu pun mulai memanjat pagar agak tinggi itu. Sangat tak disangka, aku yang ingin giliran terakhir manjat sangat sial hari ini. Tiba tiba Pak Endro menuju parkiran dan melihatiku yang sedang berusaha memanjat. Aduh, beliau segera melotot dan menunjuk ke arah kami serta berteriak "woiiii!!!!!kaliaannn!!!!".
        Asem, aku jadi berkeringat. Manjat sulit amat jadinya. Asem. Aku teriak ke Kevin pacarku, untuk meminta pertolongan. Untungnya, aku bisa juga melewati pagar itu walaupun aku terjatuh di semak semak balik pagar. Hmm sedikit menyebalkan. Kami berlima yang belum lari terbirit birit seperti 5 teman yang lain segera memulai pelarian kita. Asli, ini sungguh fenomena yang sangat seru. Hehe.
        Tepatnya, kami bersebelas adalah siswa siswi yang nakal. Setelah capek olahraga lari, kami pun menuju warung untuk beli minum. Kevin, mentraktir kami. Kami bersebelas sudah seperti kru sepak bola yang menyatu. Kena hukuman bersama, bolos bersama dan lain lain selalu bersama. We are besfriend forever. Halah -_-'.
         Namun, kami tak tau kalo di kejauhan sana. Aku yang pertama mengetahui para satpol pp sedang berkreasi menangkap sejumlah pengamen jalanan. Aku segera memberi intruksi lari lagi.
      "Aaaa...!! Satpol pp!!! Cabuuttttt!!!", teriakku.
Tanpa bayar es, ngutang lah maksudnya, kami pun berlari. Tak tau kemana harus berlari. Akhirnya kami menentukan untuk kembali ke sekolah. Dasar Kevin memang teman tergoblok di tim kesebelasan ini. Dia yang berjalan paling utama, maka yang belakangnya otomatis mengikutinya. Kami masuk lewat gerbang utama. Asli, goblok. Pak Satpam hanya terbelalak ketika melihat kami memanjat gerbang itu satu persatu.
           Namun, kami aman akan satpol pp. Namun malangnya, kami bersebelas menuju ruang BK dengan sendirinya. Gimana tidak? Kami di gelandang sama satpam tua itu. Hashh....
           Terkena skors 3 hari. Anehnya, kami hanya bisa mengucapkan alhamdulillah. Mungkin, disaat terkena hukuman pun kita harus senantiasa bersyukur. 3 hari ini kita bersebelas sepakat tak memberi tahu pihak orang tua. Kami akan tetap berangkat sekolah seperti biasa dan menuju posko warung pok siti sekalian bayar utang kemarin dan ngutang lagi.
          Kami pun membuat suatu perjanjian setelah tragedi kenakalan ini. Ya, kami sadar akan perasaan orang tua kami jika mereka tau kelakuan kami seperti ini. Di warung pok siti inilah, serta pok sitinya juga menjadi saksi atas janji tim kesebelasan ini. Janji satu : Kami berjanji untuk berusaha menjadi siswa siswi yang mematuhi peraturan sekolah dan berusaha keras untuk belajar dengan iklhas. Janji dua : Kami berjanji untuk saling mengingatkan antar anggota tim lainnya. Amin. Semoga kami bersebelas diberi hidayah oleh Allah SWT.


End

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP