Judul Cerpen : Cause She Love Me Not You
By : Yama Yam
Cause She Love me not you
Panggil aku Never. Ya, itu adalah nama asliku. Gak tau juga kenapa Papi ngasih nama itu. Nama panjangku adalah James Arnold Never Sad. Ya. Itu kenyataannya. Aku hanya suka jika dipanggil Never.
Aku adalah pelajar kelas X. Di Kelas, aku punya teman teman yang gokil dan klop. Khususnya dengan ketiga temanku. Ya, mereka bernama Kemin, Paijo, dan Sukri. Kebanyakan para teman cewek di kelas mengatai kami si boyband. Oh ya, Kalian tau sendiri kenapa aku selalu merasa minder membawa nama ini. Namaku sungguh terlihat seperti bule bule... Ingrris an semua, padahal nama nama temanku biasa saja lihat aja nama Sukri? Its so indonesia banget. Memang harus ku akui kalau Papi adalah guru bahasa inggris di desaku. Kenapa harus namaku jadi korban ke inggrisan itu?.
"Never..!!!! Panggilan sepakbola tuuhh!!!", teriakan Lili. Dia adalah cewek paling pintar di kelas. Aku sangat kagum padanya. Boyband kami sangat ngefans padanya. We are your fans Lili!!. Haha.
Ya, aku pemain sepakbola handal. Huahahaha.... Tidak tidak, itu hanya untuk memuji hatiku biar senang. Aku dipilih jadi perwakilan kelas untuk main Liga antar sekolah sekota.
Aku adalah seorang cowok yang biasa saja. Aku hanya ingin belajar dan membanggakan orang tua dulu. Aku bukanlah siapa siapa. Aku tidak berpengalaman menjadi pemimpin ya seperti ketua kelas atau hal hal yang berbau memimpin seperti itu. Aku hanya butuh suatu hal yang membuatku nyaman. Tidak untuk sesuatu yang harus dipandang WAW. Ya, inilah memang diriku. Si Never ..... James Arnold Never Sad -___- harus bisa aku terima itu.
Diantara anggota teman klop ini, Kemin. Ya Si kemin pernah cerita kalau dia itu sebenernya naruh hati sama Lili! Yes! Itu adalah bahan untuk memporakporandakannya di kelas! Hahaha..... Berita itu sudah melekat dan menjadi suatu kebiasaan untuk memperporandak porandakan mereka berdua sebagai pasangan kelas huahaha... Ya Kemin love Lili.
Hal itu sebenarnya di luar perasaan bahagia ku. Aku tak suka akan hal itu. Aku berusaha menyembunyikan sesuatu yang mengganjal ini. Gak tau juga sih, mungkin aku hanya terobsesi sama kepintaran dan kelembutan sikapnya saja. Lili Kusuma Putri, ya itu nama lengkapnya. Sungguh, aku tak yakin akan perasaan apakah ini.
Malam itu, ketika aku sedang istirahat akan latihan silat. Terlihat di layar HP ku 1 message from Lili. Aku sesegera mungkin menggapai HP ku dan membuka SMS nya.
From : Lili Kusuma Putri
Never, besok aku mau bicara sama kamu.
Mataku seakan melotot. Aku seperti habis bermimpi terbang ke angkasa. Ada gerangan apakah Lili SMS seperti ini?????
WHAT???!!!!
"NEver!!! Istirahat sudah selesai!!!!!", teriakan keras dari Anggoro seperti mendorongku untuk memasukkan HP ke tas.
Aku masih memikir mikir apa yang akan dibicarakan Lili padaku?????. Hingga tidur pun aku tak bisa nyenyak. Sungguh malang nasibku, ingin niat hati untuk membalas sms nya namun bagaimana pulsa saja habis, uang pun juga.
Pagi hari, aku berjalan ke kelas bersama Kemin. Aku tak berani menatap sedetik pun muka Lili. Takut apa yang harus aku sikapi.
Ada apa dengannya padaku?.
"Never!!!!!!!!!!!!!!!!", panggilan Sukri sungguh hampir mencopot jantungku di dalam ketakutan akan Lili ini.
"Apa?", tanyaku datar.
Telingaku ditariknya mendekati mulutnya. Apakah gerangan yang dibisikannya padaku? Sungguh! Tanpa sadar aku merasakan keretakan sebelah hatiku. Sukri tau dari Paijo yang kemaren malam membaca sms dari HP kemin bahwa siang ini, ia bakal menembak Lili!!!!.
Aku menguatkan diri untuk terlihat gembira. Ini diluar batas pemikiranku, lalu apa hubungannya Lili dengan yang akan dibicarakannya padaku?.
Aku, Sukri dan Paijo mengatur siasat untuk membuntuti Kemin hari ini kemanapun ia akan pergi.
Ya! Siang itu tiba, aku berpura pura untuk lupa akan sms nya. Namun aku bingung, apa yang akan dibicarakannya padaku.
"Never......", panggilan cewek mungil lembut dan pintar itu.
Ya dia memanggilku untuk keluar. Dadaku sudah seperti kena petir saja dag dig dug sungguh!. Aku memang manusia biasa tak bisa menghalau rasa debar debar ini.
"Kemin akan menembakku sepulang sekolah nanti katanya, aku minta bantuanmu untuk ....", suara Lili terputus, ia menatapku yang sungguh tak kuasa aku menatap wajahnya.
Aku hanya terbengong.
"Please!", kata lanjutan dari Lili.
"Aku ngapain? :o", kataku akhirnya.
Dia memintaku untuk menghentikan ulahnya yang konyol dan yang hanya akan membuatnya malu.
Aku menatap matanya.
"Ya? ", ucapnya.
Aku tak kuasa. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Bagaimana ini...................
Oke! Aku memberanikan diri untuk bertnaya pada Kemin akan penembakannya yang tersembunyi ini.
Dia sangat terkejut. Lalu dia menatap mataku seolah putus asa akan ulahnya nanti.
"Aku tak bisaa never........ ", kata Kemin seraya lesu seketika.
Aku bingung maksud tak bisa apakah ini?
"Ya... Memang tak bisa Kemin!", kataku melanjutkan.
Haha! Biarlah... Ini cara satu satunya.
Kemin terperanjat menatap mataku bulat bulat.
"Maksudmu?", tanyanya.
Aku tertawa. Aku berkata agar ia mengurungkan niat itu.
"Kamu dan dia sungguh berbeda dan tak bakal bisa bersatu jadi Cinta Kemin!!!! Hahahahaahaaa!!!!!! Sudahlah... Lupakan impianmu itu!!!! Hahha", kataku seraya tertawa terbahak bahak untuk menetralkan suasana yang seharusnya adalah serius ini.
Ia menatap semakin tajam mataku. Namun, aku tak menghiraukan aku terus berusaha tertawa agar ia tak marah.
Ia terlihat down seketika ...
"Okelah Nev.... Mungkin kamu benar... Itu hanya angan angan...", katanya seraya beranjak meninggalkanku di bangku.
Aku akan memberi waktu padanya untuk merenungi nasib nya. Haha.
Yes! Berhasil.
Hari ini berjalan sepert biasa, tak ada acara Kemin
Ya berhasil,
Malamnya aku berusaha untuk menghubungi Lili.
Aku menghubungi via sms.
To : Lili Kusuma Putri
Lili... Km gak suka ya sama Kemin?
Malam ini aku sms an sama Lili. Sungguh senangnya hatiku .
Tanpa sadar akhir akhir ini aku sms an sama Lili. Entah kenapa, hatiku sangat senang. Yeay.....
Aku tak mengerti apa perasaan ini, namun perasaan ini berjalan begitu saja. Ya aku tak tahu akan ini semua.
Sebulan berlalu hubungan sms an ku berlangsung. Sms an ini terselubung tanpa diketahuinya oleh ke empat temanku yang konyol itu. Aku takut aku dikira teman makan teman dari Kemin. Ya, aku menyembunyikan itu semua.
Suatu ketika, aku merasa Lili semakin mendekat kepadaku. Aku tak tahu juga. Aku senang keadaan ini.
Hingga suatu hari Lili ..... Benar benar sungguh tak bisa kuduga sebelumnya..... Diaaa diaaa ..... Diaaa..... Menusuk sampai relung hati.... Sungguh... Tanpa kuduga.......
Berani beraninya dia menyatakan perasaannya :o sepulang sekolah waktu itu.... Di hadapan boyband konyol dan lemah ini.... Sungguh...
"Never...... Kamu ..... Tidak maksudku... Aku sangat menyukai ..... mu...... ", itulah rangkaian indah dari mulutnya yang berhasil membungkam muka sekujur tubuh lemah ini.
Setelah mengucapkan kata kata berbunga setaman itu ia segera berlari meninggalkanku.
Muka Kemin seperti membeku es. Muka Supri dan Paijo seakan tak percaya. Aku juga lebih tak percaya akan hari ini. Tanggal berapa ini?
Catatan sejarahku yang paling berharga. 27 Febuary 2014. Yup....
Aku tak mengejarnya. Mungkin waktu ini adalah waktu terbodoh dalam sejarahku. Aku hanya terpaku ditempat.
Tiba tiba Kemin mengatakan sesuatu,
"Nev... Apa yang kau lakukan....", katanya.
Aku menoleh ke muka pucatnya. Aku gak tau harus jawab gimana.
"Aku gak tau min....", kataku.
Lalu, Supri dan Paijo serentak baru mengatakan kalimat porak poranda yaitu ... " CIIEEEEE!!!!!!",
Aku salah tingkah setengah mati.
"Kemin... Ini benar benar tanpa kuduga min.. Aku gak tau... Aku harus gimana...", kataku.
"Kejar dia Ver.... Aku ingin dia tidak merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Cinta bertepuk sebelah tangan itu rasanya sakit sekali. Aku tak ingin hal itu terjadi padanya. Aku cinta dia. Lakukan itu untukku ver....", kata Kemin sungguh bermakna.
Aku pun segera mengejarnya di parkiran. Namun, nihil..... Dia sudah pulang.
Malam ini, aku menembaknya juga untuk jadi pacarku.
Kami jadian di tanggal 27 Febuary 2014 .
Ya... Itu kenyataannya dari catatan sejarah paling berharga ini.
END
By : Yama Yam
Cause She Love me not you
Panggil aku Never. Ya, itu adalah nama asliku. Gak tau juga kenapa Papi ngasih nama itu. Nama panjangku adalah James Arnold Never Sad. Ya. Itu kenyataannya. Aku hanya suka jika dipanggil Never.
Aku adalah pelajar kelas X. Di Kelas, aku punya teman teman yang gokil dan klop. Khususnya dengan ketiga temanku. Ya, mereka bernama Kemin, Paijo, dan Sukri. Kebanyakan para teman cewek di kelas mengatai kami si boyband. Oh ya, Kalian tau sendiri kenapa aku selalu merasa minder membawa nama ini. Namaku sungguh terlihat seperti bule bule... Ingrris an semua, padahal nama nama temanku biasa saja lihat aja nama Sukri? Its so indonesia banget. Memang harus ku akui kalau Papi adalah guru bahasa inggris di desaku. Kenapa harus namaku jadi korban ke inggrisan itu?.
"Never..!!!! Panggilan sepakbola tuuhh!!!", teriakan Lili. Dia adalah cewek paling pintar di kelas. Aku sangat kagum padanya. Boyband kami sangat ngefans padanya. We are your fans Lili!!. Haha.
Ya, aku pemain sepakbola handal. Huahahaha.... Tidak tidak, itu hanya untuk memuji hatiku biar senang. Aku dipilih jadi perwakilan kelas untuk main Liga antar sekolah sekota.
Aku adalah seorang cowok yang biasa saja. Aku hanya ingin belajar dan membanggakan orang tua dulu. Aku bukanlah siapa siapa. Aku tidak berpengalaman menjadi pemimpin ya seperti ketua kelas atau hal hal yang berbau memimpin seperti itu. Aku hanya butuh suatu hal yang membuatku nyaman. Tidak untuk sesuatu yang harus dipandang WAW. Ya, inilah memang diriku. Si Never ..... James Arnold Never Sad -___- harus bisa aku terima itu.
Diantara anggota teman klop ini, Kemin. Ya Si kemin pernah cerita kalau dia itu sebenernya naruh hati sama Lili! Yes! Itu adalah bahan untuk memporakporandakannya di kelas! Hahaha..... Berita itu sudah melekat dan menjadi suatu kebiasaan untuk memperporandak porandakan mereka berdua sebagai pasangan kelas huahaha... Ya Kemin love Lili.
Hal itu sebenarnya di luar perasaan bahagia ku. Aku tak suka akan hal itu. Aku berusaha menyembunyikan sesuatu yang mengganjal ini. Gak tau juga sih, mungkin aku hanya terobsesi sama kepintaran dan kelembutan sikapnya saja. Lili Kusuma Putri, ya itu nama lengkapnya. Sungguh, aku tak yakin akan perasaan apakah ini.
Malam itu, ketika aku sedang istirahat akan latihan silat. Terlihat di layar HP ku 1 message from Lili. Aku sesegera mungkin menggapai HP ku dan membuka SMS nya.
From : Lili Kusuma Putri
Never, besok aku mau bicara sama kamu.
Mataku seakan melotot. Aku seperti habis bermimpi terbang ke angkasa. Ada gerangan apakah Lili SMS seperti ini?????
WHAT???!!!!
"NEver!!! Istirahat sudah selesai!!!!!", teriakan keras dari Anggoro seperti mendorongku untuk memasukkan HP ke tas.
Aku masih memikir mikir apa yang akan dibicarakan Lili padaku?????. Hingga tidur pun aku tak bisa nyenyak. Sungguh malang nasibku, ingin niat hati untuk membalas sms nya namun bagaimana pulsa saja habis, uang pun juga.
Pagi hari, aku berjalan ke kelas bersama Kemin. Aku tak berani menatap sedetik pun muka Lili. Takut apa yang harus aku sikapi.
Ada apa dengannya padaku?.
"Never!!!!!!!!!!!!!!!!", panggilan Sukri sungguh hampir mencopot jantungku di dalam ketakutan akan Lili ini.
"Apa?", tanyaku datar.
Telingaku ditariknya mendekati mulutnya. Apakah gerangan yang dibisikannya padaku? Sungguh! Tanpa sadar aku merasakan keretakan sebelah hatiku. Sukri tau dari Paijo yang kemaren malam membaca sms dari HP kemin bahwa siang ini, ia bakal menembak Lili!!!!.
Aku menguatkan diri untuk terlihat gembira. Ini diluar batas pemikiranku, lalu apa hubungannya Lili dengan yang akan dibicarakannya padaku?.
Aku, Sukri dan Paijo mengatur siasat untuk membuntuti Kemin hari ini kemanapun ia akan pergi.
Ya! Siang itu tiba, aku berpura pura untuk lupa akan sms nya. Namun aku bingung, apa yang akan dibicarakannya padaku.
"Never......", panggilan cewek mungil lembut dan pintar itu.
Ya dia memanggilku untuk keluar. Dadaku sudah seperti kena petir saja dag dig dug sungguh!. Aku memang manusia biasa tak bisa menghalau rasa debar debar ini.
"Kemin akan menembakku sepulang sekolah nanti katanya, aku minta bantuanmu untuk ....", suara Lili terputus, ia menatapku yang sungguh tak kuasa aku menatap wajahnya.
Aku hanya terbengong.
"Please!", kata lanjutan dari Lili.
"Aku ngapain? :o", kataku akhirnya.
Dia memintaku untuk menghentikan ulahnya yang konyol dan yang hanya akan membuatnya malu.
Aku menatap matanya.
"Ya? ", ucapnya.
Aku tak kuasa. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Bagaimana ini...................
Oke! Aku memberanikan diri untuk bertnaya pada Kemin akan penembakannya yang tersembunyi ini.
Dia sangat terkejut. Lalu dia menatap mataku seolah putus asa akan ulahnya nanti.
"Aku tak bisaa never........ ", kata Kemin seraya lesu seketika.
Aku bingung maksud tak bisa apakah ini?
"Ya... Memang tak bisa Kemin!", kataku melanjutkan.
Haha! Biarlah... Ini cara satu satunya.
Kemin terperanjat menatap mataku bulat bulat.
"Maksudmu?", tanyanya.
Aku tertawa. Aku berkata agar ia mengurungkan niat itu.
"Kamu dan dia sungguh berbeda dan tak bakal bisa bersatu jadi Cinta Kemin!!!! Hahahahaahaaa!!!!!! Sudahlah... Lupakan impianmu itu!!!! Hahha", kataku seraya tertawa terbahak bahak untuk menetralkan suasana yang seharusnya adalah serius ini.
Ia menatap semakin tajam mataku. Namun, aku tak menghiraukan aku terus berusaha tertawa agar ia tak marah.
Ia terlihat down seketika ...
"Okelah Nev.... Mungkin kamu benar... Itu hanya angan angan...", katanya seraya beranjak meninggalkanku di bangku.
Aku akan memberi waktu padanya untuk merenungi nasib nya. Haha.
Yes! Berhasil.
Hari ini berjalan sepert biasa, tak ada acara Kemin
Ya berhasil,
Malamnya aku berusaha untuk menghubungi Lili.
Aku menghubungi via sms.
To : Lili Kusuma Putri
Lili... Km gak suka ya sama Kemin?
Malam ini aku sms an sama Lili. Sungguh senangnya hatiku .
Tanpa sadar akhir akhir ini aku sms an sama Lili. Entah kenapa, hatiku sangat senang. Yeay.....
Aku tak mengerti apa perasaan ini, namun perasaan ini berjalan begitu saja. Ya aku tak tahu akan ini semua.
Sebulan berlalu hubungan sms an ku berlangsung. Sms an ini terselubung tanpa diketahuinya oleh ke empat temanku yang konyol itu. Aku takut aku dikira teman makan teman dari Kemin. Ya, aku menyembunyikan itu semua.
Suatu ketika, aku merasa Lili semakin mendekat kepadaku. Aku tak tahu juga. Aku senang keadaan ini.
Hingga suatu hari Lili ..... Benar benar sungguh tak bisa kuduga sebelumnya..... Diaaa diaaa ..... Diaaa..... Menusuk sampai relung hati.... Sungguh... Tanpa kuduga.......
Berani beraninya dia menyatakan perasaannya :o sepulang sekolah waktu itu.... Di hadapan boyband konyol dan lemah ini.... Sungguh...
"Never...... Kamu ..... Tidak maksudku... Aku sangat menyukai ..... mu...... ", itulah rangkaian indah dari mulutnya yang berhasil membungkam muka sekujur tubuh lemah ini.
Setelah mengucapkan kata kata berbunga setaman itu ia segera berlari meninggalkanku.
Muka Kemin seperti membeku es. Muka Supri dan Paijo seakan tak percaya. Aku juga lebih tak percaya akan hari ini. Tanggal berapa ini?
Catatan sejarahku yang paling berharga. 27 Febuary 2014. Yup....
Aku tak mengejarnya. Mungkin waktu ini adalah waktu terbodoh dalam sejarahku. Aku hanya terpaku ditempat.
Tiba tiba Kemin mengatakan sesuatu,
"Nev... Apa yang kau lakukan....", katanya.
Aku menoleh ke muka pucatnya. Aku gak tau harus jawab gimana.
"Aku gak tau min....", kataku.
Lalu, Supri dan Paijo serentak baru mengatakan kalimat porak poranda yaitu ... " CIIEEEEE!!!!!!",
Aku salah tingkah setengah mati.
"Kemin... Ini benar benar tanpa kuduga min.. Aku gak tau... Aku harus gimana...", kataku.
"Kejar dia Ver.... Aku ingin dia tidak merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Cinta bertepuk sebelah tangan itu rasanya sakit sekali. Aku tak ingin hal itu terjadi padanya. Aku cinta dia. Lakukan itu untukku ver....", kata Kemin sungguh bermakna.
Aku pun segera mengejarnya di parkiran. Namun, nihil..... Dia sudah pulang.
Malam ini, aku menembaknya juga untuk jadi pacarku.
Kami jadian di tanggal 27 Febuary 2014 .
Ya... Itu kenyataannya dari catatan sejarah paling berharga ini.
END
0 komentar:
Post a Comment