Judul Cerpen : Just Something
By : Yama Yam
Just Something
Mentari pagi.
Kai sudah terbangun tapi aku masih terkantuk dalam tidurku.
"Gaga!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!", teriakan sang
macan pagi, Kai.
Aku pun jadi teringat akan janji ku dan Kai dengan Dosen
Miss. Vonley pagi pagi ini. Aku pun melonjak menuju kamar mandi.
Ya, Miss Vonley.
Seorang Dosen yang tercantik dan termuda yang kami temui kenal dan ada di
kampus kami. Haha. Miss Vonley adalah taruhanku sama Kai. Siapa cepat dia
mendapatkan hati Miss Vonley dialah pemenangnya. Maka yang kalahpun harus
menerima sanksi yaitu berlari memutari kampus 2 kali dengan gak pake sepatu
sama kaos. Haha. Sungguh ironis.
Aku dan Gaga
sudah berada Cafe Latte. Tempat perjanjian kita bertiga. Kami berdua menunggu.
Sangat lama sekali. Sungguh.
"Hei, Kai
, Hei Gaga!", suara lembut dan sangat khas itu menyambar telingaku dan
pastinya telinga Kai juga.
"Good
Morning! Miss Vonley!!!", aku menyapa terlebih dahulu dengan suaraku yang
sangat riang.
"Hei.. Miss
Vonley ! Good morning !!", Kai menyambar.
Acara date
bertiga ini berjalan lancar. Kami bertiga pun langsung akrab. Yes!.
"Gaga!
Taruhannya digagalin aja ya! Kasian miss Vonley !", kata Kai.
Aku pun
melotot, "Hah?! Gagal? Kita sudah dekat Kai!! Lo tuh kalah sebelum perang
namanya!!".
Kai terlihat
merasa direndahkan tapi dia tetap berada pada keyakinan awalnya.
"Bukannya
gitulah! Tapi .. Sudahlah lo gak kasian apa! Maini hati cewek!!", kata
Kai.
Aku berpikir
sejenak. Mainin gimana ? Kan aku juga suka beneran sama Miss Vonley?
"Iyasih,
tapi ya gak gitu, kan kita memang suka sama dia? Gak! Pokoknya tetep lanjut! Lo
mau berhenti? Jadi lo ya harus ngelakuin tuh hukuman!! Haha", kataku.
Hingga hari
berlanjut. Nge date bertiga sama Miss Vonley sudah sering kita lakuin secara
bersama sama BERTIGA. Ya memang itu aturannya dalam pertaruhan kami. Anehnya,
kami gak tau hingga kapan ngedate ini berakhir sampai kita berani menembak dan
memberi pilihan pada Miss Vonley untuk memilih siapa diantara kami berdua.
Hingga ku
merasa miss Vonley bukan suatu hal yang WoW lagi karena dia asik buat teman.
Kita bertiga bahkan sudah Klop banget. Hingga suatu malam itu aku dan Kai sudah
merencanakan acara penembakan untuk acara puncak taruhan kami.
Kai membuka
acara spektakuler itu. Ya, acara penembakan.
"Miss Vonley, sebenarnya...... Sebenarnya ...",
Kai terlihat sangat gugup.
"Ya? ", kata Miss Vonley.
Sungguh, aku
sangat tak sabar akan sikap Kai yang gugup. Hingga aku berniat untuk cepat
cepat memfrontalkan maksud kami.
"WHAT????!!!!!!", teriak Miss Vonley sangat keras di area
telinga kami setelah aku mengemukakan untuk menjadikannya pacar.
Benar benar.
Aku baru merasa gugup dan bingung ambil sikap. Kai apalagi.
"Yes
miss... We Love you so much!!", kata Kai memberanikan.
"Me too !
Miss Vonley! We love you so much since we meet you! But you just should to
pefer one from us.", kataku.
"Me or
Gaga?? Choose one!", kata Kai sangat gugup dan juga bungung bersikap.
Beberapa
detik dari acara yang tak karu karuan memalukan itu. Sungguh tak kusangka. Miss
Vonley malah tertawa terbahak bahak tak berhenti henti. Kami tambah bingung dan
terlihat malu sekali.
"I'm not
understand!!!! L M A O!!!!! LOL!!!! Hahahahaaa!!", kata Miss Vonley.
Akhirnya aku
dan Kai berani ambil sikap. Aku menjelaskan bahwa keputusan Miss Vonley
sangatlah penting dan sangat mendesak. Kai juga berani untuk mendesak Miss
Vonley agar segera memilih satu diantara kami.
"Stop!
Stop! Stop! Okay !! Hahahhaa.... I'll choose one but! Haahahaa i'm still not
understand! You so look like children who want something very much!! Hahaha....
Okay up to you.", kata Miss Vonley.
Desakan acara
pemilihan tak berujung begitu saja. Kami berdua, aku dan Kai sudah seperti
orang tak tau arah.
"Kai!", suara ceria yang keluar dari mulut Miss Vonley sangat
menusuk pembuluh jantungku. Dalam sekali. Suasana hening seketika. Aku pun
berhenti histeris. Kai menganga.
"What??", kataku menuntaskan.
"Yes! I
choose Kai ! Hahahaaaa", kata Miss Vonley sembari tertawa.
Kai memeluk ku
seketika. Aku pun sangat sedih atas ini semua. Aku harus memenuhi hukuman
taruhan itu. Sungguh tak bisa kubayangkan.
"Stop
baby! Now, Your girrfriend is me , Not
for Gaga, baby!! Hahaha", kata Miss Vonley masih tertawa.
"Sorry... Yeaaa...!!", kata Kai sambil melepaskan pelukan ini.
Kai sangat
bahagia sekali. Hatiku hancur untuk menerima hukuman itu. Sangat malu pastinya.
Dimana letak mukaku jika sampai para cewek melihat tingkahku yang gila itu.
What the hell??!
"Gaga...!
Siapkan nyali buat besok!! Hahahahahahhaaaaa", tertawa puas terlihat
sekali dari muka Kai yang konyol itu.
Malam ini
aku tak bisa tidur. Mukaku!!! Bagaimana ini!.
"Kai!!!!!!", kataku mengganggu jam tidur Kai yang telentang di
sampingku.
"Hmmmm...", suara Kai yang masih merem.
"Gak
kasian sama aku kai... Plis kai....", rengekku mengganggunya.
Kai tersenyum
sambil merem dan menyibakkan kepalaku. Aku tersingkir. Menyebalkan.
Oh tidak! Maut Malu menerjangku. Tengah
malam. Kantuk melelapkan tidurku.
Pagi yang
redup.
"Gaga!!!!!!!! BanguuuuNnnnn!!!!!!", teriakan sang macan pagi,
Kai.
Aku
menggeliat teringat hukuman taruhan itu. Aku segera memeluk Kai untuk memohon
keringanan hukuman.
"Sorry
Gaga... Kamu harus sportif.... Hahahaaa... Cepat ayookk kita ke kampus dan
membuat aku terkekeh kekeh melihat mukamu yang bakalan konyol padam!!
Hahahaha", kata Kai sambil tertawa.
Aku sangat
lesu berangkat menuju kampus. Perjalanan yang sangat panjang karena Kai
sepertinya sudah melupakan aku yang sejak tadi telfonan sama Miss Vonley.
Sesampai di
pertengahan jalan. Tiba tiba Kai minta turun mendadak dari petromini transportasi
kami setiap hari ini.
"Kai?
Kok kamu ninggalin aku gitu saja? Terus gimana hukuman ini? Gak jadi ya???
", kataku.
"Terserah lo deh Ga! Aku ada janji sama Miss Vonley! Haha! Dia
menyuruhku nunggu tuh di halte situ.. Haha.. Babay Gaga!!!", kata
sumringah terucap jelas dari mulut Kai.
Aku
terbengong.
Hah? Dengan
mudahnya bilang kaya gitu sama hukuman taruhan itu? Hah? Aku seperti gak
dipentingkan gini? Katanya suruh sportif? Terus dia ngilang gitu aja...?? Apa
maksudnya ini! Menyebalkan! Oke... Aku bersyukur juga sih dia ngebatalin gitu
aja.oke! Fine......
One message
from Kai.
From : Kai
Ga, sorry ya...
Bukannya aku main ngilang gitu aja dari akhir taruhan ini... Gue memang cinta
sama Vonley jadi main taruhan itu buat gw sangat bersalah sama dia, ya mending
kita lupakan taruhan itu. Toh, gue juga yg menang haha! Bye! Gue bakal banyak
waktu berdua sama vonley! Haha.. Bye! Gaga!
Gue
menganga.....gue sadar gue memang gak cinta beneran sama Miss Vonley. That feel
just something.... Ummm... Forget it.
END
0 komentar:
Post a Comment