Loading...
Monday, 31 March 2014

Just Something ( CERPEN )

Judul Cerpen : Just Something
By                 : Yama Yam

                                                            Just Something

      Mentari pagi. Kai sudah terbangun tapi aku masih terkantuk dalam tidurku.
"Gaga!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!", teriakan sang macan pagi, Kai.
Aku pun jadi teringat akan janji ku dan Kai dengan Dosen Miss. Vonley pagi pagi ini. Aku pun melonjak menuju kamar mandi.        
      Ya, Miss Vonley. Seorang Dosen yang tercantik dan termuda yang kami temui kenal dan ada di kampus kami. Haha. Miss Vonley adalah taruhanku sama Kai. Siapa cepat dia mendapatkan hati Miss Vonley dialah pemenangnya. Maka yang kalahpun harus menerima sanksi yaitu berlari memutari kampus 2 kali dengan gak pake sepatu sama kaos. Haha. Sungguh ironis.
      Aku dan Gaga sudah berada Cafe Latte. Tempat perjanjian kita bertiga. Kami berdua menunggu. Sangat lama sekali. Sungguh.
       "Hei, Kai , Hei Gaga!", suara lembut dan sangat khas itu menyambar telingaku dan pastinya telinga Kai juga.
      "Good Morning! Miss Vonley!!!", aku menyapa terlebih dahulu dengan suaraku yang sangat riang.
      "Hei.. Miss Vonley ! Good morning !!", Kai menyambar.
       Acara date bertiga ini berjalan lancar. Kami bertiga pun langsung akrab. Yes!.
       "Gaga! Taruhannya digagalin aja ya! Kasian miss Vonley !", kata Kai.
       Aku pun melotot, "Hah?! Gagal? Kita sudah dekat Kai!! Lo tuh kalah sebelum perang namanya!!".
      Kai terlihat merasa direndahkan tapi dia tetap berada pada keyakinan awalnya.
       "Bukannya gitulah! Tapi .. Sudahlah lo gak kasian apa! Maini hati cewek!!", kata Kai.
      Aku berpikir sejenak. Mainin gimana ? Kan aku juga suka beneran sama Miss Vonley?
       "Iyasih, tapi ya gak gitu, kan kita memang suka sama dia? Gak! Pokoknya tetep lanjut! Lo mau berhenti? Jadi lo ya harus ngelakuin tuh hukuman!! Haha", kataku.
        Hingga hari berlanjut. Nge date bertiga sama Miss Vonley sudah sering kita lakuin secara bersama sama BERTIGA. Ya memang itu aturannya dalam pertaruhan kami. Anehnya, kami gak tau hingga kapan ngedate ini berakhir sampai kita berani menembak dan memberi pilihan pada Miss Vonley untuk memilih siapa diantara kami berdua.
        Hingga ku merasa miss Vonley bukan suatu hal yang WoW lagi karena dia asik buat teman. Kita bertiga bahkan sudah Klop banget. Hingga suatu malam itu aku dan Kai sudah merencanakan acara penembakan untuk acara puncak taruhan kami.
         Kai membuka acara spektakuler itu. Ya, acara penembakan.
"Miss Vonley, sebenarnya...... Sebenarnya ...", Kai terlihat sangat gugup.
"Ya? ", kata Miss Vonley.
       Sungguh, aku sangat tak sabar akan sikap Kai yang gugup. Hingga aku berniat untuk cepat cepat memfrontalkan maksud kami.
       "WHAT????!!!!!!", teriak Miss Vonley sangat keras di area telinga kami setelah aku mengemukakan untuk menjadikannya pacar.
       Benar benar. Aku baru merasa gugup dan bingung ambil sikap. Kai apalagi.
        "Yes miss... We Love you so much!!", kata Kai memberanikan.
        "Me too ! Miss Vonley! We love you so much since we meet you! But you just should to pefer one from us.", kataku.
        "Me or Gaga?? Choose one!", kata Kai sangat gugup dan juga bungung bersikap.
         Beberapa detik dari acara yang tak karu karuan memalukan itu. Sungguh tak kusangka. Miss Vonley malah tertawa terbahak bahak tak berhenti henti. Kami tambah bingung dan terlihat malu sekali.
         "I'm not understand!!!! L M A O!!!!! LOL!!!! Hahahahaaa!!", kata Miss Vonley.
        Akhirnya aku dan Kai berani ambil sikap. Aku menjelaskan bahwa keputusan Miss Vonley sangatlah penting dan sangat mendesak. Kai juga berani untuk mendesak Miss Vonley agar segera memilih satu diantara kami.
        "Stop! Stop! Stop! Okay !! Hahahhaa.... I'll choose one but! Haahahaa i'm still not understand! You so look like children who want something very much!! Hahaha.... Okay up to you.", kata Miss Vonley.
         Desakan acara pemilihan tak berujung begitu saja. Kami berdua, aku dan Kai sudah seperti orang tak tau arah.
         "Kai!", suara ceria yang keluar dari mulut Miss Vonley sangat menusuk pembuluh jantungku. Dalam sekali. Suasana hening seketika. Aku pun berhenti histeris. Kai menganga.
        "What??", kataku menuntaskan.
        "Yes! I choose Kai ! Hahahaaaa", kata Miss Vonley sembari tertawa.
        Kai memeluk ku seketika. Aku pun sangat sedih atas ini semua. Aku harus memenuhi hukuman taruhan itu. Sungguh tak bisa kubayangkan.
         "Stop baby! Now, Your girrfriend is me ,  Not for Gaga, baby!! Hahaha", kata Miss Vonley masih tertawa.
         "Sorry... Yeaaa...!!", kata Kai sambil melepaskan pelukan ini.
         Kai sangat bahagia sekali. Hatiku hancur untuk menerima hukuman itu. Sangat malu pastinya. Dimana letak mukaku jika sampai para cewek melihat tingkahku yang gila itu. What the hell??!
        "Gaga...! Siapkan nyali buat besok!! Hahahahahahhaaaaa", tertawa puas terlihat sekali dari muka Kai yang konyol itu.
          Malam ini aku tak bisa tidur. Mukaku!!! Bagaimana ini!.
        "Kai!!!!!!", kataku mengganggu jam tidur Kai yang telentang di sampingku.
        "Hmmmm...", suara Kai yang masih merem.
        "Gak kasian sama aku kai... Plis kai....", rengekku mengganggunya.
         Kai tersenyum sambil merem dan menyibakkan kepalaku. Aku tersingkir. Menyebalkan.
          Oh tidak! Maut Malu menerjangku. Tengah malam. Kantuk melelapkan tidurku.
          Pagi yang redup.
         "Gaga!!!!!!!! BanguuuuNnnnn!!!!!!", teriakan sang macan pagi, Kai.
         Aku menggeliat teringat hukuman taruhan itu. Aku segera memeluk Kai untuk memohon keringanan hukuman.
        "Sorry Gaga... Kamu harus sportif.... Hahahaaa... Cepat ayookk kita ke kampus dan membuat aku terkekeh kekeh melihat mukamu yang bakalan konyol padam!! Hahahaha", kata Kai sambil tertawa.
        Aku sangat lesu berangkat menuju kampus. Perjalanan yang sangat panjang karena Kai sepertinya sudah melupakan aku yang sejak tadi telfonan sama Miss Vonley.
        Sesampai di pertengahan jalan. Tiba tiba Kai minta turun mendadak dari petromini transportasi kami setiap hari ini.
         "Kai? Kok kamu ninggalin aku gitu saja? Terus gimana hukuman ini? Gak jadi ya??? ", kataku.
         "Terserah lo deh Ga! Aku ada janji sama Miss Vonley! Haha! Dia menyuruhku nunggu tuh di halte situ.. Haha.. Babay Gaga!!!", kata sumringah terucap jelas dari mulut Kai.
         Aku terbengong.
         Hah? Dengan mudahnya bilang kaya gitu sama hukuman taruhan itu? Hah? Aku seperti gak dipentingkan gini? Katanya suruh sportif? Terus dia ngilang gitu aja...?? Apa maksudnya ini! Menyebalkan! Oke... Aku bersyukur juga sih dia ngebatalin gitu aja.oke! Fine......
         One message from Kai.
From : Kai
    Ga, sorry ya... Bukannya aku main ngilang gitu aja dari akhir taruhan ini... Gue memang cinta sama Vonley jadi main taruhan itu buat gw sangat bersalah sama dia, ya mending kita lupakan taruhan itu. Toh, gue juga yg menang haha! Bye! Gue bakal banyak waktu berdua sama vonley! Haha.. Bye! Gaga!
           Gue menganga.....gue sadar gue memang gak cinta beneran sama Miss Vonley. That feel just something.... Ummm... Forget it.
        

END

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP