Loading...
Friday, 3 October 2014

village

Mentari itu tenggelam. Anak anak tertawa riang sembari berjalan menuju surau (musholla).
Itulah kehidupan jaman dahulu di daerahku lebih tepatnya di desaku tempat kelahiranku.
Mungkin, aku masih percaya jika kehidupan yang tentram dan tunduk itu masih ada dan masih asli akan ke-tradisionalnya-. Daerah pelosok yang masih belum terjamah akan budaya budaya modern. Daerah yang terjamin akan ketrentramannya. Daerah yang sangat murni akan keindahan alamnya. Aku ingin tinggal disana. Dinginnya pagi hingga terlarut dalam siang. Sawah dengan para petani ramah. Hutan belantara yang sudah menjadi sahabat manusia. Hidup dan tumbuh berdampingan dengan ramahnya alam. Sungguh, itu sangat menyenangkan.
Kini, itu sudah menjadi dongeng saja di desaku. Dengan berkembangnya zaman, modernisasi menyita kultur kultur budaya zaman dulu. Bahasa bahasa santun kini sedang berjalan untuk mengucapkan selamat tinggal. Alam di desaku sudah tak bersih lagi. Aku hanya bisa bersyukur atas ini semua. Aku masih diberi peradaban.
Semua ingin mencapai kemudahan. Memilih dan sangat mencari hal hal instant. Namun, aku ingin berbeda. Aku ingin mencari kenyamanan dalam hidup. This is my zone.

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP