Loading...
Tuesday, 7 October 2014

orang aneh (cerpen karangan-fiction short story)

Ardel. Itu aku. Rasanya hape ini sepi banget beberapa minggu ini. Gak ada yang ucapin, gak ada yang nanyain makan apa belum, gak ada yang perhatiin. Heran, apa gara gara aku menjadi aneh beberapa minggu terakhir. Sial, di kelas aku tuh jadi anak aneh. Gak tau gimana persisnya tapi aku tuh selalu nglakuin hal yang gak penting dan norak. Stress putus mungkin?.
Aku punya sahabat namanya Dera. Dia berusaha keras untuk move on dari mantan. Kasian juga dia, galau melulu. Aku dan Dera sepakat untuk mencari pengganti dengan jangka waktu 30 hari mulai hari ini.
Aku percaya pada Dera untuk bisa merubahku mulai sekarang. Kelakuan aneh? Fashion aneh? Nada bicara aneh? Semua yang aneh aneh aku percayakan pada Dera untuk memberi motivasi dan pengingat untukku supaya berubah. Yups aku akan gak aneh lagi.
Hari ini, aku berjalan khalayak miss universe di karpet merah. Pelan tapi pasti, pandangan ke depan dengan muka maskulin(?). Tebar senyum ramah pada orang yang dikenal. Lalu masuk kelas dengan penuh sikap penuh jaga image. Hati hati dan tetap diam (cool). Tak banyak lelucon dan omong kosong gak penting. Aku pun menjalani hari ini dengan sangat berat. Sial, gagal!. Teman teman di kelas malah memperolok perubahan drastis ini. Kampret aku pun kembali aneh. Gak jadi penuh pesona. Sial.
Aku pun berfikir, perubahan drastis itu juga termasuk hal aneh. Hmm.. Gimana doong?. Perubahan secara perlahan, ya ide bagus. Hari berikutnya, aku akan memakai masker. Pura pura sakit, biar gak banyak bicara. Aku akan mengingat ingat cara berjalan bak seorang putri. Hehe.
Hari kedua gagal. Aku selalu kembali aneh. Tetap nglakuin hal yang gak penting!!!!. Apakah aku memang aneh?!. Teman teman selalu bikin aku serba salah. Aku ingin jadi gak aneh. Tapi aku tetap terlihat aneh. Menyebalkan.
Hari ketiga aku berusaha untuk terlihat sakit. Biar diam aja. Ya aku hanya tidur di kelas. Sumfeh deh, rasanya aneh banget gak enak diam sendiri gini. Ingin rasanya bisa tertawa lepas bersama mereka. Tapi aku takut anehku muncul kembali.
Ketika aku pura-pura tidur, aku terkejut. Dio memanggil namaku sambil menepuk bahuku. Dia menanyakan keadaanku. Hampir saja aku mengengeh gak jelas. Aku berusaha untuk bersikap cool. Aku jawab seperlunya. Lalu Dio menghilang lagi. Aku lanjutkan tidur hingga pulang.
Sial. Hari ini gak berwarna.aku menuju parkiran. Aku diam di motor, memikirkan apa yang membuat aku aneh. Apa ya?. Aku masih belum memahami keanehan ini.


End

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP