Judul Cerpen : You Belong With Me
By : Yama Yam
You Belong With Me
By : Yama Yam
You Belong With Me
Rapi Wangi
Bersih Cantik Kece Udah semuanya. Saatnya pergi ke Kampus.
"Riskiiiii...............!!!!!!", teriakanku dari luar rumah.
Ya, dia adalah
sahabat terbaik dari jaman gak enak, jaman TK. Papanya dia teman Ayahku.
Mamanya dia sahabat karib dari Mamiku. Papanya dia punya rumah di sini,
kebetulan kosong jadi ditempati kami berdua. Ya, mereka berempat sudah sangat
percaya akan kami berdua. Mamiku menyuruh Riski menjagaku. Sebaliknya, Mamanya
Riski menyuruhku menjaganya. Yashh... Mulek deh. Pokoknya gitulah.
Tak ada jawaban
rupanya. Aku menuju kamarnya.
MasyaAllah...
Nih anak masih molor aja. Aku balik ke dapur, aku masakin telor dadar bumbu
seledri dengan mentega kesukaannya. Langsung deh tuh anak menuju dapur.
"Loh kok
elo udah rapi ?eh tadi si Astrid telfon elo gak? Soalnya HP gue lowbat
key..", kata Riski begitu duduk di meja dapur.
Berhubung aku juga
lapar, aku ambil piring dan makan dah tuh tanpa menjawab pertanyaan Riski. Aku
hanya mlirik matanya dengan sinis.
"Dasar!
Cewek aneh!", kata Riski sambil ambil nasi dan telor lalu makan juga.
Setelah
Kenyang. Aku menunggu Riski mandi.
"KEYLA...!!!!!!!!!", teriakan dari kamarnya.
Kenapa sih tuh
anak selalu begini, paling suruh pilih baju!. Kampret.
Sampainya di
kamarnya.
"Apa?!!
Pilihin baju?! Ha?!!", kataku sambil mendobrak pintunya.
"Hehe...
Sini sini sahabat cewe gue yang paling cantik... Hari ini gue akan menjemput
Astrid tercinta lagi... Nah baju mana yang paling cocok...??", kata Riski
dengan ilmu rayuannya. Kampret.
Dengan
sedikit aura Fashionistar, gue milihin baju Riski dengan Hem kotak kotak hitam
dan merah dan abu abu sama celana street coklat sama sepatu model rockstar.
Hahaha... Its so kece ...
"Sip.....!! Sekarang lo keluar!!!!!!", kata Riski sambil
ngedorong aku keluar.
"Woy!!!
Sialan ya lo kik!!!!", kataku setelah terlempar ke luar kamar.
Ya, aku
terbuang duduk di bagian tengah sendirian. Astrid duduk di depan samping Riski.
Asem korban obat nyamuk lagi!.
Sampai di
kampus. Aku dicuekin. Riski sibuk dengan Astridnya. Untung aku bertemu Dilla.
"Kasian deh...nyesek dah tuh pastinya!
Haha!!!", kata Dilla sambil memakan snack stick kesukaannya.
"Nyesek lo
bilang?!!! Sakiit lo...", kataku.
"Ya maksud
gue,,, nyesek di cuekin kalah sama pacar baru.. Sahabat di lupain
dahtuh...hahhahaha", kata Dilla sambil tertawa.
Jam Kuliah
selesai. Aku nunggu Riski di tempat biasa.
"Keyla
saayaang...!!! Yok gue traktir makan ciaaanggg.....!!!!", teriakan Riski
menyambar telingaku.
Ada gerangan
apakah? Si Riski tumben bener nraktir????
Suatu kedai
mahal dan exlusive
"Gue ingin
elo bantuin gue key.. Please...yayayaaa?? Entar gue bakalan bantuin elo sama
Andre!! Hahaha... Itu gampang dah!", kata Riski sambil melahap makanannya.
"Gue?
Bantuin elo? Deket sama Astrid?! Ogah!!
Males !! Gila!! Daan.... Gue gak butuh deket sama Andre-_-", kataku sambil
nyeruput Jus Jeruk.
Muka Riski jadi
berubah drastis.
"KOK GITU
SIH LO KEY?!!!!!!", sambil sedikit melototkan matanya.
"Gue
cinta banget key.... Sama Astrid... Hohohoho...", kata Riski dengan gaya
dramatisnya. -_-
"Stop!", kataku.
Handphone ku
berdering. Ternyata Andre menelfonku.
"Halo?iya
ndre? Ada apa?", kataku.
Eh si Andre
malah mau gabung kesini. 10 menit dari dia menelfon, dia sudah datang.
"Waduuh...
Kalian itu ya udah kaya pasangan jodoh...", kata Andre yang tiba tiba
datang dan duduk.
"Hahaha!!!
Ndre ndre... Lo baru tau? Keyla itu kan istri gue...wahahaha...", kata
Riski sambil tertawa.
"Gue
kampret juga lo kik!", kata Andre sambil bergaya mau nyodok kepala Riski.
Aku pun hanya
tertawa.
Yups. Andre
adalah teman kampus yang duluuu aku
pernah naksir. Namun, sekarang sih udah enggak.
Andre
mendukung rencana untuk nyomblangin Riski dan Astrid. Huh!
"Tenang
kik..... Ada gue... Gue dan Keyla akan mengatur rencana untuk penembakannya
langsung deh!! :D gimana key??", kata Andre sambil menyodok siku sikuku.
"Hazzz..... Terserah deh........", kataku sangat gak interest.
"Keyla
sayang... Kok elo gak baik hati gitu sih kalo ngomongin gue sama Astrid ha? :/
lo cemburu ya suami lo naksir cewe??", kata Riski sambil pasang muka
melas.
"Ngomong
apa sih lo kik! Hazz...", kataku.
Andre dan Riski
langsung tertawa.
Akhirnya kita
selesai dan pulang.
Rumah.
Aku pengen
nge-game PS ah. Riski mana dia?!.
"RISKIIII!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!", panggilku.
Selalu. Tak ada
jawaban. Aku ke kamarnya. Dia sudah molor. Huh!
Kriiing!!!!-bel
rumah.
Ha?! ASTRID?!!
"Eh
Keyla... Riski ada di rumah?", kata cewek cantik jelita ini dengan memakai
high heel yang sangat feminime ini.
"Oh, ada
trid, tapi itu dia tidur tuh di kamar.. Emm lo mending masuk dulu deh, gue
bangunin dulu, bentar kok ", kataku mempersilakan masuk.
Aku menuju
kamar Riski. Aha! Sekalian aku kerjain aja haha. Aku mendekat ke telinganya dan
membisikan.
" Astrid
Astrid Astrid.................", bisikku dengan sangat halus.
Tanpa tak tau
gimana awalnya. Sungguh aku kaget. Dia tersenyum tapi masih merem. Aku akuin
Riski adalah cowok terkeren. Hatiku getar dag dig dug gini saat melihat
senyumnya. Duh....
Aku terpaku
melihat wajahnya. Tanpa sadar. Tangan Riski memegang tanganku yang berada di
dekat tangannya. Riski memegang tanganku erat. Hatiku semakin berdebar debar.
Hah... Kenapa aku ini??!
Aku harus segera
menghentikan ini semua!!!
Ketika aku
sedang menatap wajahnya. Riski terbangun mendadak. Sungguh! Aku bingung harus
gimana!. Riski terkejut. Tangan Riski masih memegang tanganku. Aku pun juga
terkejut ketika dia terbangun tadi.
"Lo ngapain
Key disini?!", kata Riski yang segera melepaskan genggamannya.
Aduh... Aku
salah tingkah sgala!.
"Itu kik,
gue cuman mau bangunin lo, Astrid ... Itu... Astrid...nyari in elo ..",
kataku dengan terbata masih ekspresi kaku.
Riski juga
terlihat salah tingkah karena memegang tanganku.
"Hah?! Yg
bener key?", katanya.
Riski menemui
Astrid. Aku melihati mereka berdua dari lantai 2. Mungkin, mereka tak
melihatiku.
Ya Tuhan....
Jantungku masih berdebar debar. Riski.....
Riski pamit
kepadaku untuk dinner sama Astrid malam ini.
"Iya,
gakpapa kok kik... Aku kan juga sering di rumah sendiri kan....", kataku
menanggapi pamitnya.
Riski tersenyum
meninggalkanku. Ya, pasti Astrid memancing Riski untuk segera menembaknya.
Hah!!! Kenapa aku ini?!! Bukannya bagus ya? Kalo Riski segera pacaran sama
Astrid. Riski pastinya bahagia cintanya kesampaian?.
Sampai jam 10
malam. Riski belum pulang juga. Kemana ya mereka? Pasti mereka sudah jadian
deh. Mungkin iya....
Aku bermain game
play station sendirian sampai jam 11 malam.
Riski baru
pulang.
"Loh Key? Lo
belum tidur??", kata Riski menghampiriku di ruang tengah.
"Iya kik,
insomnia... Eh gimana dinner lo sama Astrid? Oh ya!! Longlast yaaa...!!!!
:)", kataku padanya sambil menghentikan main. Game dan melambaikan tangan
untuk berjabat tangat ucapan longlast. Aku hanya mengira saja kalau mereka
pasti sudah jadian.
Muka Riski
terpaku terlihat terbinar binar menatap mataku. Tiba tiba dia memelukku.
Sungguh...
"Makasih ya
Key..!!!! Elo sahabat gue paling baaikkk.... Yaa gue tadi ngeberani in nembak
dia.. Daaaann.... Gue jadian key... Udaah......!!!!", kata Riski terlihat
bahagia.
Jantungku seakan
berhenti. Kenapa hatiku jadi seperti ini. Air mata seakan mau keluar. Ya, aku
gak tau bagaimana menghapus air mata ini. Aku tak bisa menahan air mata ini.
Riski melepas
pelukannya dan menatap mataku yang sudah menangis.
"Key? Kok lo
jadi menangis? Lo punya masalah?!! Lo kok gak cerita sama gue key?!!",
kata Riski dengan muka yang khawatir cemas.
Aku berusaha
tersenyum.
"Gue
menangis ... Senang melihat lo akhirnya bisa jadian sama Astrid!", kataku.
Air Mata ini
semakin keluar deras. Aku gak tau harus gimana. Entah.. Apa yang ku lakukan.
Aku bersandar memeluk Riski dan menangis di bahunya.
Sakit....
Hatiku sakitt.... Seakan hati ini mengungkapkan kejujuran isi hatiku. Aku cinta
sama Riski.
Riski terdiam.
Aku terus menangis.
Riski menegakkan
tubuhku yang bersandar di bahunya. Dia menatap mataku. Matanya menangis juga.
Entah.. Aku tak tau..
Riski mengusap
air mata di pipiku. Lalu Ia tersenyum.
"Key...
Sudah... Jangan menangis lagi ya... Sekarang lo harus tidur... ", kata
Riski sambil berdiri dan menarik tanganku untuk berdiri.
Ya, malam itu aku
hanya bisa menangis.
Pagi menjelang.
Aku merasa
tubuhku terasa dinggiiin sekali... Namun rasanya di luar panas sekali. Uh...
Aku mencoba untuk duduk dan melihat jam. Kepalaku pusing. Terdengar suara Riski
memanggil manggil namaku. Ya... Akhirnya ia mendatangi ke kamarku.
"KEY!!???
Elo pucat banget!!! Ya ampun key badan lo panas!!", kata Riski dengan
sangat cemas dan menempelkan tangannya di jidatku.
Riski menyuruhku
untuk berbaring saja. Ia mengambilkan kompres air hangat untuk mengompres
jidatku. Setelah ak sedikit gak pusing, Riski membawaku ke dokter umum untuk
minta obat.
Ya, Riski sampai
tak kuliah. Astrid mendatangi Riski. Lalu ia duduk di samping Riski di kamarku.
Tangan Astrid memegang tangan Riski. Oh ya, aku lupa, mereka sudah pasangan
kekasih.
"Key.. Gue
akan buatin lo bubur ya!! Tapi syaratnya elo harus mau makan terus minum obat!!
Gimana?! Oke?", kata Riski sembari tersenyum.
"Gue
juga!", kata Astrid juga berdiri mengikuti Riski.
Ya, mereka berdua
bakalan romantis romantisan memasak bubur berdua. Yaa... Itu sangat
bahagiaa.....
2 hari selama
sakit. Riski sangat sangat perhatian merawatku. Dia sampai relain tidur di
bawah kasur untuk menjagaku. Hari ini Riski izin kuliah 2 jam.
"Iya kik.. Lo
harusnya kemaren kemaren jg kuliah kik... Makasih ya kik atas semua perhatian
perhatian lo ..", kataku dengan tersenyum.
Aku udah hampir
sembuh. Aku menuju ruang tengah untuk nonton tifi. Bosen di kamar terus.
Riski..... Entah
darimana datangnya rasa ini. Aku benar benar cinta sama kamu kik.
Kriing..........-bel rumah-
"Key!!! Lo dah
sembuh!! Aku bawain cake kesukaanmu key!!!", kata Andre belari masuk
rumah.
"Eh Andre..
Eh ndre lo gak sama Riski?", tanyaku.
"Oh Riski itu
tadi sama Astrid.. Gak tau kemana.. Gue disuruh Riski untuk kesini jagain lo..
Yaudah.. Lo makan cake-nya ya.. Kata Riski juga tadi lo suruh minum obat juga,
obat lo dimana biar gue ambilin... :)", kata Andre.
Hingga malam.
Riski baru pulang. Dia langsung menuju kamarku dan menempelkan tangannya di
jidatku.
"Udah gak
panas Key... Lo dah minum obat? Tadi Andre kesini kan? Bentar ya aku ambil
piring tadi aku beli bubur...", kata Riski.
Dia menungguiku
semalam suntuk. Dia juga mendongengiku. Sungguh .... Perhatian sekali.
Ketika aku masih
terjaga namun sudah memejamkan mata. Riski mengusap rambutku dan
berkata,"Key... Maaf ya.. Tadi gue kemalaman pulang, tadi Astrid ulang
tahun jadinya ya gue sebagai pacarnya harus nemenin dia di hari ulang
tahunnya. Asal lo tau Key, gue sangat
sayang sama lo, bahkan lebih dari gue
menyayangi Astrid key....elo lebih dari seorang pacar bagi gue "
Riski mencium
tanganku.
Hatiku sangat
berdebar debar. Riskii... Apa lo juga cinta sama gue?
Aku gak kuat. Aku terbangun air mataku keluar.
Aku langsung memeluk Riski.
Ia terkejut.
"Kik... Gue
juga sayang sama lo.. Gue cinta sama lo kik....", kataku dengan spontan.
Entah apa yang akan terjadi dari kata kata ini.
Riski terpaku.
Ia mengacak acak rambutku lalu tertawa.
"Key...
Kita kan suami istri... Hahahaaa... Lo lupa? :D ", kata Riski dengan
senyumnya.
Aku termenung
tanpa tersenyum sedikit pun.
"Sudah.. Lo
tidur ya... Malam ini gue tidur di kamar gue aja :)", kata Riski sambil
membenahi selimutku.
Memang, aku
sendiri juga masih bingung dan bimbang. Riski tak ingin kita pacaran. Dia
menganggapku lebih dari pacar entah apa. Aku berpacaran dengan Andre atas
permintaan Riski. Waktu berjalan, Riski sudah tak menyukai Astrid dan mereka
putus. Riski tetap menyayangiku.
END
0 komentar:
Post a Comment