Loading...
Monday, 24 March 2014

Tabrakan Motor... Astagfirulloh........

            Yaps, Hari itu. Teringat Jelas di kepalaku mengenai Hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 saat pulang sekolah menuju ke rumah teman daerah winongo Mangunharjo. Sungguh Nasibku lagi Apes. Entah .. aku sudah menerim kejadian ini. Kejadian itu sudah menjadi masa laluku beberapa hari belakang.
             Pelajaran Usai, hari itu hari dimana ada rapat koprasi guru. Maka, jam pulang pun agak di pagikan tidak seperti biasanya. Pramuka juga diliburkan. Sekelas membuat jam rencana untuk membuat short film sepulang sekolah langsung menuju rumah temen sekelasku yang ada di daerah Winongo itu. Semua pun menyetujuinya. Walau tidak semua anak bisa ke  rumah itu sepulang sekolah ini juga. Aku berniat langsung ke rumah temenku saja gak usah pulang dulu soalnya aku kebentrok sama jam persiapan lomba keyboard nanti. Aku dan teman teman pun menuju parkiran.
           "wooii... ( memanggil namaku...) " , terdengar suara cewek memnggil namaku entah dari mana asalnya. aku pun mencari sumber suara itu.
             Ternyata dia teman lomba keyboardku nanti malam di sriratu. aku pun menghampirinya. sesampainya di depan mukanya, dia mengajakku untuk membicarakan mengenai kostum apa yang akan dipakai nanti dan mengajakku ke rumahnya untuk segera latihan keyboard. Ya.. aku sempat bingung juga sih. Tapi gimana lagi, aku kan mau ikut buat short filmnyaa.. Akhirnya aku memilih untuk ke rumah temenku sekelas dulu baru nanti jam 2 an, aku latian keyboard nya.
        "yaah..!! (nyebut namaku) udahlah..kamu kan juga belum latian! dan nanti pasti ribet , aku nanti jam 3 juga ada eksul band! sudahlah kamu gak usah ikut di winongo itu, sekarang kamu kerumahku aja deh! cepet aku tunggu.. gakpapa gakpapa.. ayoookk.. kostum jilbab kita nanti kan juga gak tau kan mau di gimanain .. nah.. kita omongin dulu yuukk.. sekarang ajaa!!!", kata temenku itu.
       Namun, aku tetep pada rencana awalku tadi. Kalau aku sekarang ke winongo dulu baru nanti aku bakal segera ke rumahmu. lalu, temen sekelasku memanggilku untuk segera berangkat. Yaudahlah.. temen lombaku aku suruh latian sama anak sekolah lain itu dulu yang juga bakal tampil di lomba malam di sriratu itu.
       yaps! aku berangkat menuju Winongo.
       Sebelum peristiwa yang tak pernah kuduga ini datang, aku sungguh tak berfikir sedikitpun mengenai tabrakan itu. sama sekali. Hanya saja, ketika tidak jauh dari sekolah tadi, aku nyaris menyerempet motor yang mau melaju dari pinggiran. sungguh untung saja aku bisa sedikit mengendalikan setir sehingga nyaris kecelakaan itu tak terjadi. Hatiku sungguh sudah tak karu karuan waktu itu. Aku tak berhenti sedikitpun setelah kejadian dari nyaris menyerempet itu. aku tetap mengemudikan motorku menuju winongo rumah temenku itu.
      meter per meter jalan aku tempuh. Hingga detik demi detik mendekati peristiwa yang tak ku ingini itu pun datang.
      Laju Motor lalu lalang. kejadian itu tepat terletak pada Jalan tepat di depan gerbang sekolah SD yangdimana merupakan tempat tujuanku yaitu rumah temanku yang ada di dalam SD itu. Ya, Aku di motor yang saat itu aku sudah berada di tengah tengah jalan karena aku mau menyeberang masuk ke SD yang ada di lawan arus jalan yang aku tempuh.
     Tak berjangkau dari hitungan setengah menit dari aku mau membelokan motor menuju gerbang itu. yang aku lihat adalah Depan bodi motor laki laki yang terlihat jelas jelasnya menuju ke mataku. Sungguh! seingat dalam otakku. aku tak begeming aku tak berteriak hanya denyutan dada sungguh memaki maki akan waktu itu.
      BREESSSSS!!!! BRRRAAALKKK.....
     Suara sorakan orang orang sungguh aku dengar. Namun, setelah peristiwa depan bodi motor itu aku lihat dan setelah itu bagaimana aku tak tau. Sekarang di mataku terlihat kakek kakek yang terjatuh juga tertimpa sepeda ontelnya. Tak tau gimana persisnya. Aku segera mendongkrak motor yang menimpaku dan aku segera menuju ke kakekk itu untuk menolongnya. Kakek itu sangat kasian. dia menyebut nyebut nama Allah. Aku saat itu terlihat bingung entah apa yang ada dikepalaku aku melihat motor laki laki terseret beberapa meter dari keadaan motorku yang ambruk dengan spidometer motorku yang hancur. Anak kecil yang kepalanya mengalir darah merah. dan seorang bapak bapak yang jatuh ke pinggir dengan luka dilututnya dan muka yang mengaduh aduh. temanku yang aku gonceng sudah terkerumuni orang. dan sekarang aku dengan bingung mengangkat kakek itu supaya bisa berdiri.
      aku yang masih memakai helm INK ungu masih t=belum tersadar jelas bahwa aku juga termasuk dari korban kecelakaan itu. Hingga Teman temanku datang menghampiriku membopongku dan menyuruhku segera telefon keluargaku. saat itu juga aku menangis kencang. Teman temanku membopongku untuk masuk ekdalam menjauhi tempat kejadian itu dan kakek yang tadi aku tolong tadi. Aku baru sadar. Bahwa aku tabrakan baru saja. Motorku Hancur, bodi depan patah semua. Aku hanya bisa menangis dan tergopoh gopoh. Teman temanku bingung menenangkanku.
       Keluargaku datang. Mereka jelas tampak khawatir. Aku pun pulang.


Ya... bersyukur seharusnya bahwa Allah ternyata masih sayang padaku masih diberi nafas untuk hidup walau motorku entah mungkin sudah dalam keadaan opname.

       Perhatian keluarga yang sangat mendalam sungguh mulai memuncak muncaknya. Aku merasakan hal yang tersendiri dibalik musibah ini semua aku sadar bahwa mereka ternyata sangat menyayangiku. Mereka salah satu harta berhargaku yang tak ternilai harganya dari apapun. Aku sangat menyayangi mereka.

        Peristiwa siang itu, tak selesai begitu saja setelah aku pulang. Ya memang aku sudah tak dibutuhkan lagi dalam menjadi tokoh dari cerita lanjutan peristiwa siang itu melainkan kedua orang tuaku dan kakak kakak ku lah yang sedang bingung pusing kelu semuanya memikirkan urusan semuanyalah uang yang begitu banyak untuk menebus motor itu. Sungguh hatiku terasa runyam melihat bagaimana mereka sangat sangat sangat memikirkan ulahku ini. Ibukku terlihat sangat capek sangat terbawa dalam pikiran mengenai masalah membayar denda dan sebagainya itu. Keluargaku bukanlah keluarga yang berada. Mereka termasuk aku sungguh entah harus meminta tolong siapa dalam ini semua.
       
ALLAH SWT.

         Hanya Dia-lah, hanya kepada_Nya lah aku bisa mencurahkan semua isi di hatiku. Tak bisa aku melakukan hal lain selain berdo'a kepada-Nya dan menangis. Sungguh Allah Maha Segala gala nya. Aku sungguh merasakan perasaan damai tentram dan sadar bahwa disaat kita sedih terpuruk dan ketika tak punya apa apa lagi semuanyaaa... kita harus ingat bahwa kita masih mempunyai ALLAH SWT yang akan dan yang pasti selalu ADA untuk kita. Sungguh, aku cinta ALLAH SWT.

          Ibukku sudah ngilu pusing dan sampai lupa akan mandi karena memikirkan biaya juta juta an untuk ini semua. Ya.. aku masih belum jelas sebagai pelaku atau korba kecelakaan. yang menabrak aku sekarang di rumah sakit 2 orang yang ada berita bahwa kakinya patah. Belum lagi, pemikiran keluargaku telah sampai jika belum lagi sang keluarga penabrak itu meminta ganti rugi pada keluarga kami lalu kami dituntut di sidang pengadilan dan hingga ganti rugi puluhan juta untuk itu semua. Sungguh, Aku hanya bisa mengangis merasakan siksaan batin ini.
           Namun, sungguh Allah selalu memberikan kemudahan dalam kesulitan ini. Sang penabrak datang kerumah untuk meminta damai dan tidak di usut sampai pengadilan. Keluargaku sungguh bersyukur pada ALLAH. Dia mendengar doa kami. Terima Kasih ya Allah.
          Montor yang masih di kantor polisi itu masih menjadi tanggungan keluargaku. Rencananya, setelah urusan polisi dalam pembayaran denda tak punya SIM dan STNK selesai. Montor dikeluarkan. Montor Jupiterku itu bakala di bawa ke bengkel dan diperbaiki. Sungguh, biaya perbaikan motor itu pasti menelan uang banyak. Ibu ku pasti tak henti hentinya memikirkan hal ini. Ya, setelah motor itu selesai dan kembali bagus motor itu sudah terencanakan untuk dijual.


END

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP